Revolusi
China
A. Pemikiran-Pemikiran yang Melandasi Revolusi Cina
1. Dinasti
Manchu Adalah Dinasti Asing
Dari zaman kuno hingga
1912, China selalu diperintah oleh dinasti-dinasti (raja-raja dari satu
keturunan). Dinasti yang terakhir adalah Dinasti Manchu atau Dinasti Qing
(1644-1912). Dinasti ini dianggap asing oleh bangsa Tionghoa, karena dinasti ini
bukan keturunan bangsa Tionghoa. Dinasti Manchu berasal dari Machuria, yaitu daerah
yang berbatasan dengan China Utara. Dibawah dinasti ini, China (Cina)
diperintah dengan cara-cara yang kolot. China adalah negara yang tertutup rapat-rapat
bagi bangsa asing yang dianggapnya lebih rendah dan belum beradab (barbar)
daripada bangsa Tinghoa. Adanya anggapan bahwa Dinasti Manchu adalah dinasti
asing ini menjadi salah satu pendorong rakyat Cina untuk melawan Kaisar Ratu
Tze Syi/Ci-xi (Kaisar Terakhir Dinasti Mansyu).
2. Rasa
Malu dalam Kekalahan Perang Candu (1839-1843)
Inggris yang pertama kali berjasa membuka China bagi orang asing. Jalan yang dipakai adalah “Jalan Candu”. Sejak tahun 1800 Inggris menyeludupkan candu kedalam China. Segera perdagangan candu gelap merajalela di Tingokok. Rakyat menjadi korban tetapi Inggris mendapat supaya candu diberantas. Di kota kanton sebagai pusat candu, 20.000 peti candu Inggris seharga $90.000.000 dibakar habis. Inggris marah dan Angkatan Lautnya menyerang Nanking. China kalah dan menandatangani Perjanjian Nanking, 1842, yang isinya :
- Lima pelabuhan China dibuka untuk perdagangan asing (disebut Treaty Ports)
- Inggris mendapatkan Hongkong (1842)
- Inggris mendapatkan hak ekstratitorial (kemudian negara-negara lainnya minta juga)
Perjanjian
Nanking berarti awal pembukaan China untuk dunia luar. Pembukaan Cina bagi
dunia luar dianggap merupakan tanda kelemahan pemerintahan Ratu Tze Syi.
3. Keinginan
untuk Membangun Masyarakat Baru yang Bahagia
Hung-Siu-Tsjwan adalah
seorang Tionghoa yang beragama masehi. Menurut Hung-Siu-Tsjwan, agamanya
mengajarkan bahwa masyarakat Masehi pertama dibawah pimpinan Petrus merupakan
masyarakat yang sosialistis, dimana berlaku sama rata sama rasa.
Hung-Siu-Tsjwan ingin mendirikan China yang sangat menderita itu, menjadi suatu
masyarakat Masehi zaman Petrus itu. Oleh karena itu Hung-Siu-Tjwan menggalakkan
pertanian dan memajukan kemiliteran yang memegang disiplin dan tanggung jawab
yang tinggi. Hung-Siu-Tjwan bergerak melawan Kaisar Manchu dan bangsa asing.
4. Paham
Moderanisasi China Selatan
Di China Selatan telah masuk dan meresap faham baru dari Barat. Menurut mereka, pemberontakan bukan satu-satunya jalan untuk membebaskan diri dari bangsa asing. Bangsa asing terbukti lebih kuat karena lebih maju. Jika ingin mengusir bangsa asing dari China jalan yang harus dipakai adalah memodernisasi China agar dapat mengimbangi kekuatan asing.
B. Jalannya Revolusi China
Perang China - Inggris / Perancis (1856-1860)
Sebab-sebab:
- Kapal China dengan bendera Inggris ditahan
- Pendeta Perancis dibunuh di Kwangsi karena tidak punya surat izin masuk China
Dalam perang ini China kalah. Terjadilah perjanjian Peking, 1860, yang isinya
- Treaty Ports ditambah dengan 11 pelabuhan lagi (jadi 16 pelabuhan)
- Jawatan bea dan cukai dipegang oleh badan Internasional (Inggris, USA, dan Perancis)
- Di Peking (Kota istana kaisar China tertutup bagi bangsa asing) ditempatkan seorang duta besar Inggris
Dengan perjanjian Peking ini China seluruhnya telah dibuka lebar-lebar bagi seluruh dunia. Kemudian timbullah daerah-daerah konsesi yang merupakan sarang bangsa asing yang setiap waktu dapat menerkam China. (contoh : Jepang mulai menyerang China dari daerah-daerah konsesinya dalam tahun 1937). Bagi kedaulatan China daerah konsesi ini berarti pengurangan kedaulatan
2. Pemberontakan
Taiping (1850-1864)
Sebab-sebab:
- Pemerintahan Kaisar Manchu lemah terhadap bangsa asing
- Kemiskinan rakyat jelatan yang disebabkan oleh pemerintah feodal Manchu
- Keinginan yang timbul diantara rakyat untuk membangun masyarakat yang Bahagia
Pemimpin pemberontakan T’aiping adalah Hung Siu Swam yang menginginkan China menjadi masyarakat yang sosialis, dimana berlaku “sama rata sama rasa”.
Pada tahun 1851, Hung Siu Swan memulai pemberontakannya melawan kaisar Manchu dan bangsa asing. Awalnya ia mendapatkan kemenangan karena tentaranya yang memegang teguh disiplin dank arena rakyat yang tertarik dengan program-programnya. Nanking dapat direbut. Namun setelah itu Hung Siu Swan mulai menemui kekalahannya karena lupa dengan tujuan dan cita-cita semula, tentaranya mulai kehilangan disiplin, mabuk kemenangan, dan merajalela dimana-mana, keadaan menjadi kacau balau. Hung Siu Swan memproklamasikan dirinya sebagai raja dari kerajaan Sorga dan Damai Abadi (T’aiping Tin Kuo).
Setelah itu tentara Tai Ping menyerbu ke Utara untuk memukul kaisarManchudi Peking. Tiensin jatuh ke tangan Tai Ping dan Peking terancam. Bangsa asing di Peking (mereka ini baru saja memenagkan Peking dari tanganManchudengan perjanjian yang sangat menguntungkan itu) merasa terancam dan akan kehilangan segalanya jika pasukan Tai Ping menang. Karena itu, bangsa asing membentuk tentara sukarela dibawah Jenderal Ward dan Gordon. Bersama-sama dengan tentara KaisarManchumereka melawan Tai Ping dan berhasil merebut kembali Nanking. Hu Siu Sywan bunuh diri. Kemudian pertempuran terjadi di Sungai Yang-Tse, tentara Tai Ping menenumui kekalahan lagi dan pemberontakan dapat ditindas.
Arti Pemberontakan Tai Ping:
· Merupakan pemberontakan sosial (Revolusi
Sosial) asli dari China yang lepas dari pengaruh sosialisme Barat
·
Paham komunisme yang timbul di China untuk
pertama kali
· Merupakan pelopor dari Mao Tse Tung dengan
Kung Can Tang (Partai Komunis China). Apa yang dijalankan Mao Tse Tung sangat
mirip dengan apa yang dijalankan Hung Syu Swam dalam Tai Ping Tin Kuo
(pembagian tanah, tentara yang bersopan santun terhadap rakyat jelata, dsb)
3. Perang
Jepang - China (1896 - 1895)
Sebab-sebab:
- Jepang ingin menduduki Korea
- Korea adalah yang pada resminya merupakan Negara vassal dari China.
Korea sendiri merupakan kerajaan yang pada hakekatnya merdeka penuh. Pada tahun 1892, timbullah perebutan kekuasaan di Korea, kedutan Jepang di sana ikut diserang. Kejadian ini dipergunakan Jepang untuk menyerbu Korea. China protes karea Korea adalah wilayahnya. Timbullah perang Jepang –China.
Perang dengan Jepang tentara China dengan mudah dipatahkan oleh tentara Jepang yang sudah modern itu. Kekalahan ini ditebus dengan perjanjian Shimonoseki (1895) dimana Jepang mendapatkan Port Arthur danTaiwan (Formosa).
Rusia, Jerman, Perancis protes dan mengancam Jepang. Jepang dipaksa menyerahkan Port Arthur. Kemudian: Jepang menyewa Kiatsou, Perancis menyewa Kwang Tsu Wan, Inggris menyewa Wei Ha Wei, Rusia menyewa Port Arthur
Tindakan Negara-negara besar ini dianggap penghinaan bagi Jepang. Jepang ingin membalas dendam, terutama kepada Rusia. Ini merupakan salah satu sebab perang Rusia – Jepang (1905 nanti).Perang Jepang- China membuktikan kelemahan Kaisar Mansyu. Perang ini untuk China membawa akibat Kekecewaan rakyat terhadap Kaisar Manchu yang lemah, Kebencian terhadap Jepang.
4. Pemberontakan
Boxer (1900 - 1901)
Rakyat
China membenci bangsa asing yang terbukti hanya mengacau China saja, karena itu
ingin membersihkan tanah airnya dari bangsa dan pengaruh asing. Gerakan untuk
membersihkan bangsa asiang ini timbul di China Utara dan menamakan diri “ Tinju
Keadilan. Semua anggotanya memahirkan diri dalam silat untuk membinasakan
bangsa asiang. (oleh bangsa asing silat ini dipandang sebagai boxen karena itu
pemberontakan ini disebut Boxer Rabellion atau Pemberontakan Boxer).
Ratu
Tze Syi (Wali dari Kwang Syu, kaisar resmi China) atas anjuran jenderalnya ,
Yuang Sih Kai seorang warlord yang terbesar , membantu gerakan boxer ini karena
ingin melepaskan kerajaannya dari pengaruh asing. Di Peking pemberontakan
berkobar. Duta besar Jerman di Peking dibunuh dan kedutaan asing lainnya
diserang. Tentara asing menerobos dari mana-mana ke Peking dibawah komando
Jenderal Von Waldersee. Peking diduduki dan pemberontakan Boxer ditindas dengan
kejam. Ratu Tze Syi menyerah dan menandatangani Boxer Protocol (1902). China
diharuskan membayar kerugian perang kepada bangsa asing sebesar $ 738.000.000.
Akibat
Pemberontakan Boxer adalah Ratu Tze Syi telah dapat dilemahkan. Kekuasaannya
jatuh ke tangan bangsa asing. China tergantung dari belas kasihan bangsa asing.
Mereka kemudian berniat akan membagi-bagi China diantara mereka. Ini berarti
habisnya riwayat China sebagai Negara merdeka. Amerika protes terhadap
pembagian China ini, karena ini berarti akan adanya monopoli oleh bangsa asing pemenang
pemberotakan Boxer. Amerika menuntut supaya China tetap dijalankan “open
Door Policy” bagi seluruh dunia.
Pembagian
China tidak boeh terjadi. Ratu Tze Sye sadar bahwa bangsa asing tidak dapat
ditolak dengna kekerasan senjata, karena China sendiri masih lemah. Jika China
tidak mau dijajah, maka China harus mempunyai kedudukan yang kuat dan ini dapat
dicapai dengan jalan modernisasi Negara China. Tetapi sayang, semua ini
terlambat.
Kebencian
rakyat terhadapManchusudah begitu mendalam. Sebelum Ratu Tze Tyi menjalankan
pembaharuannya, ia wafat di tahun 1908. Yang menggantikannya seorang kaisar
yang masih kecil yaitu Pu Yi (usia 2 tahun). Sementara itu, Yuan Shih Kai
dipecat tahun 1908. Keadaan menjadi kacau balau, orang-orang berebut kedudukan
dan korupsi merajalela. Keadaan genting, pemerintah kembali memanggil Yuan Shih
Kai untuk menyelamatkan pemerintahan Manchu.
5. Revolusi
Nasional China (10-10-1911)
Sebab-sebab:
- The New Learning, Dengan masuknya bangsa kulit putih, masuklah juga faham-faham Barat.faham-faham Barat ini merasuk ke dalam jiwa para pelajar dan timbullah angkatan baru yang berfaham modern.
- Timbulnya nasionalisme, Rakyat China sangat kecewa terhadap pemerintahanManchuyang kolot (ratu Tze Syi mula-mula menangkapi semua orang yang ingin mengadakan pembaharuan seperti kaisar Kwang Syu, yang pada tahun 1808 hendak mengadakan pembaharuan secara modern (pembaharuan kaisar Kwang Syu 1898 yang gagal ini disebut the hundred days of reform) dan yang berakhir dengan penangkapan Kwang Syu oleh Ratu Tze Syi. Ketika Ratu Tze Syi sesudah pemberontakan Boxer mengadakan pembaharuan, maka ini sudah terlambat. Pemerintahan Manchu yang lemah adalah dalam perang Jepang-China (1894-1895), China dengan mudah dapat dikalahkan oelh Jepang.
Dalam perang Rusia – Jepang (1904-1895) yang terjadi dalam daerah China (manyuria, Korea, Shantung), China tidak berani protes. Kekecewaan ini akhirnya menjelma menjadi kebencian yang menginginkan lenyapnya pemerintahan Manchu yang merupakan pemerintahan asing bagi rakyat China. China untuk China, timbullah nasionalisme China. Kemenangan Jepang atas Ruis 1905 memperkuat semangat nasionalisme China, karena terbukti bangsa Timur dapat mengalahkan bangsa Barat, jika sama dalam kemajuannya.
Sebab khusus:
Beberapa
orang Tionghoa kaya meminta izin kepada pemerintahManchuuntuk membuka jalan
kereta api di Sze Cwan. Permintaan ditolak bahkan izin itu diberikan kepada
kongsi gabungan bangsa asing (kepada Brithis-French-German-American Consortum).
Rakyat China marah dan pada tanggal 10-10-1911 meletuslan Revolusi di Wunchang.
PemerintahanManchujatuh. Republic China lahir.
6. Utara
dan Selatan
Tanggal
10-10-1911 revolusi nasional meletus di Wuchang dan dr Sun Yat Sen memproklamasikan
Republik China. Republik China ini hanya meliputi China Selatan (pusatnya
Kanton). China Utara (pusatnya Peking) masih dikuasai oleh pemerintahan Manchu
(Kaisar Pu Yi – Yuan Shih Kai). Dengan ini China terbagi atas dua bagian Utara
dan Selatan.
Utara
dikuasai oleh warlord (kaisar Pu Yi masih kecil jadi pemerintahan dipegang oleh
warlord yaitu Yuan Shih Kai). Warlord atau Tutsun adalah jenderal yang punya
tentara sendiri, tidak mau tunduk kepada pemerintahan negara. Bertindak menurut
kehendaknya sendiri sebagai raja daerah yang dikuasainya. Warlords saling
bertempur berebut kekuasaaan. Warlord terkenal adalah Yuan Shih Kai di Peking.
Chan Tze Lin di Mansyuria. Yu Pei Ju dan Feng Yu Hsiang di China Tengah, Setelah
dinasti Manchu jatuh pada resminya presiden China ialah berkedudukan di Peking.
Pada prakteknya presden hanya boneka dalam tangan warlord saja (kecuali yuan
Sih Kai).
Masyarakat
sangat feudal dan reaksioner. Selalu kacau karena peperangan yang dijalankan
oleh warlord, Tani sangat menderita.
Bagiab
Selatan dikuasai kaum nasionalis dibawah dr Sun Yat Sen. China Selatan yang
pertama-tama berhubungan dengan dunia luar. Sehingga pengaruh faham Barat
sangat kuat di sini. Oleh karena itu orang - orang Selatan bersifat progresif
dan borjuis. Dari Selatanlah nanti datangnya pembaharuan China. Komunisme tidak
kuat di Selatan, hingga Mao-Tse Tung sampai pindah (long March) dari Selatan ke
Utara.
7. Revolusi
Oktober 10-10-1911
Revolusi
Nasional meletus, Republik China lahir. Dr Sun Yat Sen menjadi presiden pertama
untuk Republik China yang hanya meliputi China Selatan. Utara tetap dikuasai
Manchu dan warlord yang menentang Selatan.
1912Yuan Shih Kai yang mengemban amanat dari Kaisar Pu Yi untuk menyelamatkan kerajaan Manchu dari ancaman Republik China nya Sun Yat Sen, berbalik dan berunding dengan dr. Sun Yat Sen untuk menurunkan dan melenyapkan kerajaan Manchu untuk membentuk suatu Republik China untuk seluruh China, dengan syarat Yuan Shih Kay lah yang menjadi presidennya. Dr Sun Yat Sen menerima syarat ini untuk kepentingan persatuan China. Hasilnya:
- Yuan Shih Kay menurunkan Pu Yi dari tahta (12 Februari 1912)
- Republik China sekarang meliputi seluruh China
- Dr Sun Yat Sen mengundurkan diri sebagai presiden
- Yuan Shih Kay menjadi presiden
Dr Sun Yat Sen mengundurkan diri ke Kanton dan pada 1 Agustus 1912 mendirikan Kuo Min Tang (Partai Nasionalis) untuk melaksanakan San - Min - Chu - I dan menjaga tetap berlangsungnya Republik China yang nasionalis, demokratis, dan sosialistis. Yuan Shih Kay mengangkat jenderal-jenderalnya sebagai gubernur-gubernur di beberapa daerah di China, gubernur militer inilah yang nanti setelah Yuan Shih Kay meninggal akan saling berperang berebut kekuasaan. Menimbulkan banyak kesengsaraan rakyat China.
1913 Yuan Shih Kay memerintah sebagai diktator. San Min Chu I dikesampingkan. Dr Sun Yat Sen dengan Kuo Min Tang melakukan pemberontakan, tetapi kalah. Kuo Min Tang dilarang dan pengikut-pengikutnya dibinasakan. Dr Sun Yat Sen lari ke Sang Haai dan bersembunyi di daerah konsesi Perancis.
1914 Perang Dunia I meletus. Perhatian bangsa Barat dipusatkan ke Eropa. Jepang Tahu tentang hal itu. Bagi Jepang kesempatan baik untuk masuk dan menguasai China. Untuk itu Jepang memihak sekutu.
1915 Jepang mengajukan 21 tuntutan kepada China. Tuntutan yang menghina China ini diajukan oleh Jepang pada tanggal 4 Mei 1915. Yuan Shih Kay menerimanya. Dengan ini China menjadi setegah jajahan Jepang. 4 Mei 1915 ini dianggap oleh rakyat China sebagai hari celaka. Pada tahun 1915 ini juga Yuan Shih Kay menghianati Republik China dengan memproklamasikan dirinya sebagai Kaisar China. Rakyat gelisah. Takut akan pemberontakan, ia kemudian menarik kembali proklamasi ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar