PERISTIWA DI EROPA YANG BERPENGARUH TERHADAP
KEHIDUPAN UMAT MANUSIA
1. Renaissance
Setelah keruntuhan Kekaisaran Romawi di abad IV Masehi, perkembangan peradaban di Eropa seperti meredup. Selama kurun waktu 1000 tahun setelah keruntuhan Kekaisaran Romawi, Eropa berada dalam peradaban abad pertengahan. Masyarakat Eropa abad pertengahan adalahmanusia yang kehidupannya didominasi oleh gereja. Banyak hal positif yang berkembang di periode tersebut, namun dampak-dampak negatif juga ada. Hidup manusia abad pertengahan selalu dikaitkan dengan tujuan akhir (eskatologi).
Manusia hanya menjalani kehidupan yang sudah ditentukan oleh Tuhan. Oleh karena itu, tujuan utama hidup manusia adalah mencari keselamatan. Keselamatan bisa didapat jika manusia patuh pada agama. Lembaga yang mengatur agama adalah gereja. Dengan demikian, manusia harus patuh kepada ketetapan yang dikeluarkan oleh gereja. Dunia pemikiran pada abad pertengahan banyak ditujukan untuk kegiatan teologi. Pemikiran filsafat yang berkembang melahirkan filsafat skolastik, yaitu suatu pemikiran filsafat yang berlandaskan pada agama dan digunakan sebagai alat pembenaran agama. Berbagai pemikiran yang bertentangan dengan apa yang ditetapkan oleh gereja dilarang. Pemikiran yang dapat berkembang adalah pemikiran yang tidak bertentangan dengan apa yang diajarkan dalam teologia. Gereja dengan para pendetanya mendominasi kegiatan pengembangan dunia pemikiran. Akibatnya inovasi dalam dunia pemikiran menjadi sangat terbatas, sehingga abad pertengahan disebut juga sebagai abad kegelapan atau dark ages.
Hingga abad XIV Masehi kehidupan masyarakat Eropa ditandai dengan berbagai bencana seperti kekacauan politik, krisis ekonomi, dan wabah penyakit pes (black death). Pada abad XV Masehi kehidupan masyarakat Eropa mulai membaik dengan seiring berkembangnya renaissance. Masa renaissance ditandai dengan kelahiran kembali kebudayaan Yunani dan Romawi dicirikan oleh penghargaan terhadap etika, estetika, dan rasionalitas. Kesadaran tentang renaissance muncul pertama kali di Italia dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa. Pada awal abad XV Masehi Leon Batista Alberti, seorang arsitek dari Kota Fiorentina, dengan tepat menggambarkan perkembangan dunia pemikiran yang baru tersebut ketika ia mengatakan “orang dapat melakukan semua hal jika mereka menginginkannya”. Menurut paham renaissance, manusia dapat hidup secara maksimal jika hak-hak individunya dihargai. Dengan demikian, ia harus melepaskan diri dari dominasi agama dan gereja. Ia dapat melakukan kegiatan keagamaan sebagai seorang individu, tetapi kebebasannya sebagai seorang manusia sebaiknya didasarkan kepada kehidupannya sebagai manusia di dunia. Gagasan tentang individualisme dan sekulerisme tumbuh di Italia pada masa renaissance sangat terlihat pada dunia intelektual, seni, dan sastra. Gerakan sastra terpenting yang dihubungkan dengan renaissance adalah humanisme.
Humanisme renaissance ialah gerakan intelektual yang didasarkan pada pengkajian karya-karya sastra klasik Yunani dan Romawi. Para humanis mempelajari liberal arts yang terdiri dari : tata bahasa, retorika, puisi, filsafat moral, atau etika dan sejarah. Semua yang dipelajari itu didasarkan pada karya-karya tulis yang ditinggalkan oleh para ilmuwan dari masa Romawi dan Yunani kuno. Kajian oleh para humanis di masa renaissance disebut dengan bidang ilmu humaniora. Istilah tersebut sampai sekarang masih digunakan untuk menamai fakultas yang mempelajari manusia sebagai mahluk individu dan sosial. Eropa dengan renaissancenya pada masa itu memberi ruang yang ideal bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berikut ini adalah tokoh-tokoh ilmuwan yang lahir di era ini antara lain :
- Petrarch (1304-1374) dianggap sebagai bapak humanisme renaissance Italia
- Nicholas Copernicus (1473-1543) seorang ahli Matematika dan astronomi dari Polandia yang terkenal dengan teori Heliosentris yaitu matahari sebagai pusat tata surya.
- Johannes Kepler (1571-1630) astronom asal Jerman yang berpendapat bahwa orbit dari planet-planet yang mengitari matahari tidak berbentuk lingkaran, namun elips.
- Galileo Galilei (1564-1642) ilmuwan asal Italia yang menemukan teleskop yang dapat melihat gunung-gunung di Bulan, dan menemukan bahwa Yupiter memiliki 4 satelit.
Selain
melahirkan ilmuwan-ilmuwan, era Renaissance juga melahirkan seniman-seniman
terkenal dijaman itu, diantaranya adalah Leonardo Da Vinci (1452-1519), Raphael
(1483-1520), dan Michaelangelo (1475-1564). Pada awalnya, gerakan renaissance
cenderung terjadi di bidang budaya, seperti lahirnya karya sastra, seni, dan
arsitektur yang menawan di berbagai kota di Eropa. Oleh karena itu, renaissance
juga dapat disebut sebagai sebuah gerakan budaya yang sangat mempengaruhi kehidupan
intelektual Eropa pada periode modern awal. Akan tetapi, dalam perkembangannya
gerakan renaissance memberi landasan kuat bagi lahirnya perubahan- perubahan
radikal dan revolusioner dalam bidang politik, ekonomi dan ilmu pengetahuan.
Gerakan renaissance perlahan - lahan menyingkirkan peran agama dalam kehidupan publik. Sebagai ganti agama, masyarakat masa renaissance memperkuat fungsi dan peran negara. Negara diyakini sebagai sarana yang tepat untuk mewujudkan kesejahteraan. Renaissance telah melahirkan masyarakat yang lebih progresif dan wujud semangat mandiri sehingga membawa kepada aktivitis penjelajahan dan kemajuan di Eropa. Pengaruh Renaissance terhadap dunia adalah :
- Tumbuhnya kebebasan, kemerdekaan, dan kemandirian setiap individu manusia. Manusia berupaya menjadi manusia merdeka dan memaksimalkan potensi dirinya
- Berkembangnya ilmu pengetahuan, seni, budaya, dan kebebasan berpikir
- Menguatnya kaum pedagang/ pengusaha sehingga membuat mereka tumbuh menjadi kelas penguasa baru
- Memicu berbagai inovasi dan penemuan baru dalam ilmu pengetahuan
2. Merkantilisme
Merkantilisme merupakan teori ekonomi yang menyatakan
bahwa kesejahteraan sebuah negara hanya ditentukan oleh banyaknya aset atau
modal yang disimpan oleh negara yang bersangkutan. Oleh karena itu, besarnya
volume perdagangan global sangat penting. Sementara dalam kamus besar Indonesia
merkantilisme dijelaskan sebagai sistem ekonomi untuk menyatukan dan
meningkatkan kekayaan keuangan suatu bangsa dengan pengaturan seluruh ekonomi nasional
oleh pemerintah. Dengan demikian, merkantilisme mengajarkan agar pemerintahan
suatu negara harus mencapai kesejahteraan dengan melakukan perlindungan
terhadap perekonomiannya. Sistem ini berjalan dengan skema dimana kerajaan
disebut dengan “Mother Country” yang mengontrol semua perdagangan di
koloninya. Koloni dilarang untuk berdagang dengan koloni lain atau kerajaan
lain, selain itu kerajaan akan berusaha menekan import dan mendukung eksport.
Merkantilisme lahir di Inggris dan Perancis. Lahirnya
mekantilisme dipengaruhi semangat renaissance yang ditandai oleh kepercayaan
akan kemampuan manusia, hasrat intelektual, serta penghargaan atas disiplin
intelektual. Berkembang pemikiran bahwa perekonomian suatu negara akan
berkembang jika negara tersebut mengekspor sebanyak mungkin dan mengimpor
sedikit mungkin. Ukuran kemakmuran suatu negara dapat dilihat dari seberapa
banyak negara tersebut berhasil mengumpulakn sumber-sumber daya yang terbatas,
seperti emas dan perak.
Jika sebuah kerajaan mempunyai kekayaan berlimpah, kerajaan tersebut bisa melakukan apa saja, misalnya berperang dan mempertahankan daerah, riset untuk iptek, memajukan kebudayaannya, atau membuat koloni baru di tempat lain. Dalam perkembangnya, tidak hanya Inggris dan Perancis yang menjalankan merkantilisme, tetapi hampir sebagian negara Eropa juga menjalankan politik merkantilisme. Kebijakan ini diterapkan dengan cara melaksanakan kegiatan perdagangan yang diatur sepenuhnya oleh negara untuk memperoleh neraca perdagangan yang aktif. Adapun ciri- ciri perekonomian dari negara-negara yang menjalankan merkantilisme sebagai berikut:
- Berusaha memiliki logam mulia
- Menggalakan perdagangan luar negeri untuk melengkapi perdagangan dalam negeri
- Menggalakan kegiatan industri yang mengubah bahan baku menjadi bahan jadi untuk kemudian diekspor
- Menggalakan pertambahan penduduk
- Negara mengawasi perkembangan perekonomian dan ikut campur tangan apabila dianggap perlu. Sistem ekonomi ini pula yang menyebabkan banyaknya terjadi revolusi melawan kerajaan.
Hal tersebut dikarenakan adanya monopoli dagang dan penarikan pajak yang memberatkan hingga menyengsarakan rakyat, lihat saja revolusi Amerika atau revolusi Perancis. Selain itu, karena sistem ini menitikberatkan kepada wilayah lain yang mempunyai sumber daya berlebih dan berharga, akhirnya kerajaan-kerajaan tersebut berlomba mendapatkan wilayah baru dan memicu perang antar kerajaan. Dampak merkantilisme bagi dunia antara lain :
- Kolonialisme dan Imperialisme oleh bangsa Barat
- Meningkatnya perdagangan Internasional
- Revolusi Industri di Inggris
Selain berkembang di Eropa, ternyata keberadaan merkantilisme juga dapat dirasakan di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari peristiwa-peristiwa sejarah sebagai berikut:
- Kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Nusantara
- Berdirinya VOC
- Pemberlakuan sistem sewa tanah oleh Raffles.
- Penerapan kerja rodi oleh Belanda
3.
Reformasi Gereja
Pengaruh masa renaissance tidak hanya pada bidang kesenian, kebudayaan, politik, maupun ilmu pengetahuan, tetapi juga menyebabkan sikap kritis terhadap kehidupan gereja atau agama. Faktor munculnya reformasi gereja salah satunya adalah keinginan untuk membebaskan diri dari kepemimpinan paus terhadap kehidupan beragama di negara Eropa. Hal ini tampak pada pertikaian antara Raja Frederik II dari Prusia dengan Paus Innocencius pada abad XIII Masehi dan Raja Philip Ivdari Prancis dengan Paus Bonifacius pada abad XIV Masehi. Reformasi diartikan Modul Sejarah sebagai gerakan yang bertujuan untuk kembali ke bentuk ajaran agama seperti yang dicontohkan oleh Nabi Isa.
Pelopor reformasi gereja adalah Martin Luther (1483-1546) seorang pastor dan guru besar Universitas Wittenberg di Jerman. Sebelumnya beliau adalah biarawan yang taat lho Squad. Meski begitu, dirinya melihat ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan ajaran agama dalam Gereja Katolik. Salah satunya adalah praktik jual-beli indulgensi (pengakuan dosa). Seharusnya, pengakuan dosa bukanlah hal yang diperjualbelikan. Martin Luther sebenarnya tidak ingin mendirikan gereja sendiri. Dirinya hanya ingin melakukan reformasi dalam gereja. Meski begitu, akibat pikirannya yang berbeda dari para pemimpin gereja saat itu, dirinya dianggap membawa ajaran sesat. Anggapan inilah yang mendorong Martin Luther dan pengikutnya untuk mendirikan gereja sendiri. Ajaran baru itulah yang akhirnya disebut dengan Protestanisme.
Gerakan Martin Luther ini ternyata membawa dampak pada melemahnya kekuasaan Paus (pemimpin tertinggi Gereja Katolik). Paus, saat itu tidak hanya memimpin gereja, namun juga berhasil membawahi banyak kerajaan di Eropa. Menurut Luther, gereja seharusnya mengakui kekuasaan para pemimpin negara. Gagasan ini tentunya mendapat dukungan dari para penguasa negara. Mereka menghendaki adanya pemisahan kekuasaan antara negara dan agama. Hal ini akhirnya mendorong peran negara menjadi semakin kuat karena melahirkan feodalisme, nasionalisme dan separatisme. Alhasil, kekuasaan Gereja Katolik Roma mulai runtuh perlahan. Kegigihan Martin Luther untuk melakukan reformasi ternyata belum selesai. Selain menolak kehadiran Paus dalam kekuasaan negara, dirinya juga berani menentang anggapan bahwa Alkitab hanya boleh dibaca dan ditafsirkan oleh para rohaniwan. Martin Luther yang menjunjung tinggi kebebasan individu dan kesetaraan menolak gagasan itu. Menurutnya, semua orang yang mengimani Katolik sebagai agamanya, berhak untuk membaca Alkitab. Akibatnya, ia menerjemahkan sendiri Alkitab ke dalam Bahasa Jerman.
Reformasi gereja memberikan dampak besar bagi kehidupan masyarakat Eropa. Hal ini terlihat dari munculnya peristiwa-peristiwa besar sebagai berikut:
- Lahirnya Protestanisme, Resistensi atau perlawanan yang kuat terhadap Gereja Katolik Roma kemudian mendorong para pengikut Luther mendirikan gereja sendiri yang terlepas dari Gereja Katolik Roma, itulah Protestanisme.
- Menguatnya fungsi negara
- Lahirnya Gereja Anglikan (Anglikanisme) Reformasi di Inggris tidak terlepas dari keberhasilan reformasi yang terjadi di Jerman. Keberhasilan reformasi di Jerman ditandai dengan keberanian melawan otoritas terciptanya negara sekuler yang lepas dari intervensi kepausan. Hal ini ikut memengaruhi Inggris.
- Reformasi dan demokrasi Reformasi protestan adalah kebebasan individu dan kesetaraan, kebebasan individu dapat dilihat dari penolakan Luther atas otoritas paus termasuk atas kekuasaan sekuler.
- Reformasi, Perang Tiga Puluh Tahun, dan kebebasan beragama Reformasi juga membawa akibat yang tidak diharapkan. Kaum Katolik dan Protestan berperang satu sama lain, yang kemudian disebut Perang Tiga Puluh Tahun (1618-1648). Perang ini terjadi di Jerman dan Inggris. Meskipun demikian, perang ini terjadi tidak hanya karena masalah keagamaan, tetapi juga karena persaingan antara Dinasti Habsburg dan Dinasti Valois di Prancis yang mengakibatkan terjadinya Perang Habsburg-Valois. Perang Tiga Puluh Tahun di akhiri perjanjian perdamaian Westphalia pada tahun 1648 yang salah satu perjanjiannya adalah adanya pengakuan atas kebebasan beragama di tiap-tiap negara.
4. Aufklarung
Istilah Aufklärung berasal dari Bahasa Jerman yang berarti “pencerahan”, yang dalam Bahasa Inggris dikenal dengan enlightenment. Abad pencerahan (1685-1815) adalah suatu periode dalam sejarah manusia yang ditandai dengan optimisme yang tinggi pada kemampuan rasio manusia untuk menciptakan kemajuan. Nama pencerahan diberikan untuk zaman ini dikarenakan manusia mulai mencari cahaya baru malalui rasionya sendiri. Abad pencerahan berlangsung pada abad XVII – XVIII (1685-1815).
Negara-negara pelopornya adalah Inggris dan Prancis, Di kedua Negara ini lahir banyak ilmuwan dan pemikir atau filsuf yang gagasan-gagasannya sangat berperan memicu lahirnya abad pencerahan. Di masa ini manusia optimis dengan kemampuannya untuk menciptakan kemajuan yang dapat memberikan cahaya baru, dalam hal ini adalah kemajuan ilmu pengetahuan. Kemudian banyak muncul pikiran - pikiran filosofis dari Eropa. Meski sama-sama disebut pencerahan, ternyata Renaissance dan Aufklärung berbeda. Di Masa Renaissance, kesadaran akan kemampuan akal manusia sudah berkembang, tetapi hal tersebut hanya menghasilkan kemajuan di bidang humaniora, filsafat, politik, seni, sastra serta hukum. Perubahan dalam bidang ekonomi belum mampu dikembangkan demi kesejahteraan manusia. Melalui slogan Aufklärung, “Sapere Aude!” yang berarti “Beranilah Berpikir Sendiri”, Immanuel Kant, filsuf asal Jerman mengajak orang-orang untuk semakin berani dan bebas menggunakan akalnya. Menurut Kant, manusia masih belum yakin akan kemampuan akalnya untuk menciptakan kemajuan dan kebahagiaan di dunia. Jika manusia belum mampu melakukan hal tersebut, itu berarti tanda bahwa manusia tersebut belum dewasa.
Penggunaan rasio oleh umat manusia belum mengubah secara signifikan dalam hal kesejahteraan ekonomi. Masalahnya bukan apakah mereka mampu menggunakan rasionya demi mengubah kesejahteraan dunia? Melainkan mengapa manusia belum menggunakan rasionya semaksimal mungkin. Immanuel Kant (1724-1804) menjawab pertanyaan itu “karena manusia belum berani menggunakan rasionya”. Menurutnya manusia belum berani menggunkan rasionya karena masih dikuasai oleh otoritas lainnya seperti tradisi, kitab, gereja, dan negara. Jadi inilah kata Kant yang menjadi slogan utama abad pencerahan “beranilah berpikir sendiri!” dengan berani berpikir sendiri niscaya manusia manusia akan sejahtera dan bahagia. Itulah yang disebut Optimisme Pencerahan.
Tokoh-tokoh yang berpengaruh dalam Aufklarung adalah :
- Francis Bacon
- John Locke
- Isaac Newton
- Jean-Jacques Rousseau
- Voltaire
Aufklärung menyebabkan banyak hal penting
yang terjadi di dunia ini. Berbagai wilayah di dunia, mulai dari masyarakat
hingga kehidupannya pun banyak yang terpengaruh oleh adanya masa Aufklärung yaitu
berkembangnya paham liberalisme dan nasionalisme, mendorong munculnya ideologi-ideologi baru
karena mengedepankan dan memaksimalkan kemampuan akal manusia, munculnya
penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
Revolusi Industri
Revolusi industri adalah
perubahan cara pembuatan barang-barang industri yang semula dikerjakan dengan
tenaga manusia diganti dengan tenaga mesin. Penemuan mesin menggantikan tenaga
manusia merupakan inti revolusi industri. Revolusi industri dipicu oleh adanya
revolusi agraria dalam penyediaan bahan baku wol yang mendorong penemuan
mesin-mesin dalam industry tekstil. Revolusi industri ini terjadi di Inggris
sekitar pada tahun 1750 (abad XVIII), lalu berkembang dengan cepat keseluruh
Eropa, seperti Prancis, Jerman, dan Belanda, dan kemudian menyebar ke seluruh
dunia termasuk Jepang.
Dalam perkembangannya,
penggunaan mesin untuk menggantikan tenaga manusia dan hewan tidak hanya
terjadi pada bidang manufaktur, tetapi juga dalam bidang pertanian,
pertambangan dan transportasi. Istilah Revolusi Industri sendiri diperkenalkan
oleh Friedrich Engels dan Louis Auguste Blanqui pada pertengahan abad XIX
Masehi. Istilah ini kemudian dipopulerkan oleh sejarawan Inggris Arnold J Toynbee
(1852-1883) untuk menjelaskan perkembangan ekonomi Inggris antara tahun 1760
sampai tahun 1840. Sejak itu, istilah revolusi industri digunakan secara luas.
Revolusi Industri Fase
Pertama Pada fase pertama, perubahan berfokus pada bidang tekstil lewat
penemuan alat pemintal benang. Alat pemintal benang pertama dibuat oleh James
Hargreaves (1767) dan diberi nama Spinning Jenny. Alat pemintal benang tersebut
nantinya disempurnakan oleh Richard Arkwright dengan membuat alat pemintal yang
bertenaga air serta mampu menghasilkan benang lebih halus dibanding hasil
benang “spinning jenny”. Penemuan benda tersebut tentunya mendorong munculnya
pabrik dan produksi massal dalam industri katun. Selain penemuan mesin pemintal
benang, produksi benda - benda industri juga berubah karena munculnya mesin
uap. Kemunculan mesin uap terinspirasi dari mesin pemompa air ciptaan Thomas
Newcomen. Mesin yang menggunakan tenaga uap tersebut, dimodifikasi menjadi
lebih efisien oleh James Watt. Mesin yang dibuat oleh Watt ini akhirnya memicu
munculnya kereta api penumpang (George Stephenson) dan kapal uap (Robert
Fulton).
Revolusi Industri Fase
Kedua menyebar cepat ke Jerman, Amerika Serikat, Perancis, Italia, Jepang, dan
berbagai negara lainnya. Tahun 1860, Revolusi Industri memasuki fase baru yang
dikenal sebagai Revolusi Industri Kedua. Fase kedua ini terjadi antara abad
ke-19 dan ke-20 dan dikenal juga dengan sebutan revolusi teknologi. Revolusi ini
identik dengan pembangunan jalan rel, produksi massal besi dan baja, penggunaan
mesin yang meluas, peningkatan penggunaan tenaga uap, hingga munculnya listrik.
Kemunculan besi dan baja, jalan rel, dan peningkatan penggunaan batu bara
memungkinkan transportasi murah untuk mengangkut material dan produk hasil industry.
Pengaruh revolusi
industri terhadap dunia :
·
Berkembangnya sektor industri secara
besar-besaran
·
Manusia dapat menciptakan berbagai
produksi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
·
Mendorong produksi barang meningkat lebih
tinggi dan berdampak pada murahnya harga barang
·
Memicu lahirnya golongan buruh
·
Meningkatnya polusi udara akibat asap industri
·
Menimbulkan kesenjangan antara pemilik
modal dan pekerja
·
Meningkatnya urbanisasi ke kota-kota
dengan tingkat industri yang tinggi
·
Mengakibatkan kebangkrutan pada
industri-industri kecil Revolusi industri juga berpengaruh pada kehidupan ekonomi,
sosial dan politik.
Faktor-faktor pendukung
revolusi industri sebagai berikut:
· Stabilnya kondisi keamanan dalam negeri.
Selama abad XVI dan XVII Inggris mengalami kestabilan politik, perdamaian dan
stabilitas didukung pula oleh penyatuan Inggris dan skotlandia. Hal ini
mendorong banykanya wirausaha untuk berdatangan ke Inggris.
· Kolonialisme dan Imperialisme Kongsi
dagang Inggris East India Company (EIC) di bentuk pada tahun 1600. Pembentukan
EIC berfokus pada perdagangan ini membuat banyak pedagang dan kelas menengah
Inggris mengenal dunia Timur (Asia dan Afrika). Banyak diantara mereka menjadi
pelaku pedagang rempah-rempah maupun pedagang perantara.
· Berkembang Ilmu Pengetahuan Abad
pencerahan yang berkembang pesat adalah zaman yang mendorong indivisu untuk
berani menggunakan pikirannya, memahami cara kerja, mangurung ide rasionalitas,
kebebasan dan mengeluarkan kreativitasnya. Dengan rasionya orang kemudian akan
menemukan hukum-hukum alam yang sangat penting artinya bagi revolusi industri.
· Munculnya kaum kaya baru Perdagangan
rempah pada saat sedang menguntungkan dan tingkat permintaan di Eropa sangat
tinggi. Dengan begitu caddangan di Bank of England menjadi besar, hal ini
memberikan kemudahan bagi pelaku usaha untuk dapat meinjam modal udaha untuk
membuat usaha ke bidang tekstil ataupun sepatu. Penemuan teknologi- teknologi
baru yang memicu Revolusi Industri tidak terlepas dari sumbangan kaum kelas
menengah (borjuis) ini. Mereka pulalah yang melahirkan sistem kapitalisme yang
membuat iklim usaha menjadi jauh lebih dinamis.
· Sumber bahan mentah dan pasar hasil
produksi Daerah jajahan Inggris yang kaya akan sumber alam ini di manfaatkan
oleh warganya untuk melahirkan produk baru.
· Perlindungan hukum Pemerintah memberika
perlindungan hukum terhadap penemuan baru sehingga mendorong kegiatan
penelitian ilmiah.
· Arus urbanisasi Arus urbanisasi yang besar
akibat kebijakan enclosure di pedesaan mendorong pemerintah Inggris membuka
industri yang lebih banyak agar dapat menampung mereka.
· Munculnya sistem ekonomi liberal Paham
akan ekonomi liberal muncul sebagai reaksi terhadap ekonomi merkantilisme, yang
menekankan campur tangan pemerintah yang dominan dalam perekonomian.
Sebaliknya, menurut paham ekonomi liberal, ekonomi akan berjalan baik
kalaunegara tidak campur tangan dalam urusan ekonomi dengan membiarkan
mekanisme pasar berjalan secara bebas.
· Tuntutan produksi massal Tingginya
permintaan di Eropa sebagian karena kualitas produk Inggris yang terkenal bagus
dibandingkan produk sejenis di Negara Eropa lainnya. Dampaknya, meningkatnya
jumlah permintaan, sehingga muncul tuntutan produksi massal. Pengaruh peristiwa
penting di Eropa dengan kehidupan masa kini
Dengan berakhirnya masa renaissance bukan berarti pengaruhnya langsung hilang begitu saja. Aufklarung memberikan dampak pada Indonesia di jaman kolonial Belanda. Pada tahun 1889, Conrad Theodore van Deventer memperjuangkan nasib bangsa Indonesia dengan menulis karangan dalam majalah De Gids (Panduan) yang berjudul Een Eereschuld (Hutang Kehormatan). Van Deventer menjelaskan bahwa Belanda telah berhutang budi kepada rakyat Indonesia. Hutang budi itu harus dikembalikan dengan memperbaiki nasib rakyat, mencerdaskan dan memakmurkan. Penerapan politik etis meliputi tiga hal utama: 1) irigasi, 2) pendidikan, dan 3) migrasi. Dampak pelaksanaan politik etis bagi Indonesia di bidang irigasi, pembangunan infratruktur pertanian dalam hal ini bendungan yang nantinya bermanfaat bagi pengairan. Dibidang migrasi Pembangunan infrastruktur seperti pembangunan rel kereta api yang memperlancar perpindahan barang dan manusia. Selanjutnya dalam hal edukasi memberikan kesempatan kepada pemuda pemudi Indonesia untuk bersekolah dan mendapatkan pengajaran pendidikan. Adanya berbagai sekolah mengakibatkan munculnya kaum terpelajar atau cendikiawan yang nantinya menjadi pelopor Pergerakan Nasional seperti contoh Soetomo mahasiswa STOVIA mendirikan organisasi Budi Utomo, Soekarno, Mohammad Hatta, dll. Sementara dalam hal transmigrasi, dilakukan pemindahan penduduk dari pulau jawa untuk bekerja di pabrik dan perkebunan milik Belanda.
Di jaman sekarang keterkaitan adanya politik etis ini, di bidang Irigrasi banyak di bangun waduk-waduk baru bukan hanya untuk pengairan, namun juga untuk pembangkit tenaga listrik. Migrasi penduduk bukan hanya terjadi dalam satu kota, namun juga antar pulau. Pemerintah hingga sekarang masih mengembangkan transmigrasi dengan pola baru yang lebih banyak mendatangkan manfaatnya bagi masyarakat dan mengurangi dampak yang tidak diinginkan. Di bidang pendidikan, dalam upaya mengembangkan sumber daya manusia telah mengeluarkan kebijakan wajib belajar 12 tahun (Wajar dikdas).
Pengaruh renaissance di Indonesia di masa kini masih dikenali, sebagai contoh banyak pemuda yang kini telah menjadi pengusaha atau pebisnis muda dan handal. Indonesia kini semakin berkembang dengan kehidupan yang dinamis dan serba canggih. Kita saat ini memasuki industri 4.0 dimana kemajuan teknologi adalah panglima dan otomisasi mesin berlangsung di hampir semua sektor. Kemajuan perdagangan pun di rasa semakin hari semakin mengikuti era modern. Dengan adanya Renaissance kini dapat menciptakan sumber daya yang dimana dapat mengubah cara pandang kehidupan semakin maju. Seperti halnya kini di Indonesia telah mengenal e-commerce yaitu berdagang atau berjualan melalui media elektronik. Dahulu orang hanya mengenal bahwa berjualan atau berbisnis hanya di lakukan secara tatap muka dan membuka lapak di tempat, namun kini orang telah mengenal media elektronik dan memanfaatkannya secara baik untuk berbisnis. Tumbuhnya kebebasan dalam berkreasi dan berinovasi juga telah berlaku di Indonesia. Kreativitas di setiap individu menciptakan pula jiwa muda yang lebih modern dan mandiri.
Pengaruh markantilisme hingga sekarang masih dapat kita jumpai, seiring waktu terjadi markintilisme mengalami perubahan seiring waktu dan kondisi yang berbeda. Bila pada masa lalu markantilisme untuk mengukur kekayaan negara hanya dengan logam mulia, namun sekarang melalui mata uang suatu negara. Semakin kuat ekonomi suatu negara, maka nilai mata uangnya akan semakin tinggi dibandingkan negara yang ekonominya lemah. Sehingga setiap negara berupaya semakin menumpuk cadangan devisa negara agar nilai mata uang negaranya tetap unggul. Dengan modal yang kuat, negara maju mengeksploitasi negara berkembang dengan mengeruk hasil bumi dan alamnya dengan biaya rendah dan menjualnya dengan harga tinggi, seperti yang sedang terjadi di negara tercinta kita ini. Misalnya, pada perbagai kegiatan penambangan yang melibatkan peruasahaan asing, di mana yang menjual hasil penambangan adalah perusahaan asing tersebut, sedangkan negara kita hanya mendapatkan konpensasi saja.
Pembatasan impor dan mengutamakan ekspor di semua negara. Dengan adanya perdagangan bebas maka pembatasan impor secara mutlak sudah sulit dilaksanakan. Adanya pasar bebas seperti Masyarakat Ekonomi ASEAN membuat pintu perdagangan terbuka luas untuk melakukan ekspor ke semua negara anggota, sehingga tidak bisa melalukan pembatasan barang impor yang masuk pada suatu negara. Maka upaya untuk menekan impor yang masuk maka pemerintah Indonsia mengeluarkan berbagai upaya dalam meningkatan kegiatan ekspor. Sehingga dengan ekspor yang semakin tinggi dibandingkan negara, akan menghasilkan devisa yang lebih banyak lagi. Pemberian subsidi langsung terhadap manufaktur negara. Agar produk dalam negeri mampu bersaing dengan produk luar, pemerintah memberikan subsidi langsung terhadap manufaktur negara. UUD 145 pemerintah menguasai kepentingan yang menyangkut hidup orang banyak, sehingga pemerintah bisa ikut campur di dalamnya termasuk memberikan subsidi sehingga pruduknya bisa terjangkau oleh semua masyarakat.
Pengaruh umum dari munculnya reformasi geraja adalah kekuasaan gereja atau agama dipisahkan sehingga sehingga muncul pemerintahan sekuler. Reformasi gereja memunculkan adanya gereja katolik dan gereja prostestan. Dengan diterjemahkannya Kitab Injil dari Bahasa Latin ke berbagai bahsa lain sehingga mempermudah umat Kristiani di berbagai belahan dunia memahami Kitab Injil. Sekarang kitab injil dengan terjemahan Bahasa Indonesia sudah ada, bahkan seiring dengan kemajuan teknologi dapat dipelajari melalui daring (internet). Pemerintah Indonesia sekarang ini mengakui adanya umat kristiani baik yang Katolik maupun yang Protestan, hidup berdampingan dalam masyarakat dengan agama yang ada di Indonesia. Sekarang bisa di Jumpai Kitab Injil yang menggunakan terjemahan Bahasa Indonesia.
Penemuan-penemuan baru berbagai alat untuk memudahkan
kehidupan manusia, memunculkan revolusi industri. Revolusi industri terus
bergerak maju dengan semakin banyaknya ditemukan teknologi canggih. Indonesia
sekarang juga sudah mampu membuat industri maju yang menggunakan mesin-mesin
modern, yang membawa perubahan berbagai aspek seperti ekonomi, sosial, budaya,
lingkungan hidup dan lain-lain. Adanya industri-industri mampu menggerakkan
roda ekonomi. Banyak lapangan pekerjaan tercipta, mendorong terjadinya
urbanisasi ke wilayah pusat industri. Namun pengaruh industrialisasi yang
berlangsung saat ini perlu diantisipasi dengan baik ke karena memunculkan
dampak negatif seperti pola hidup yang individual, semakin murah harga barang
membuat masyarakat menjadi semakin konsumtif, dan ekploitatif terhadap sumber
daya alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar