Senin, 26 Oktober 2020

Sumpah Pemuda

 

Latar Belakang Sumpah Pemuda

Usaha untuk menuju persatuan dan kesatuan antarorganisasi pemuda ditempuh dengan cara melaksanakan kongres yang kemudian dikenal dengan Kongres Pemuda Indonesia. Kongres Pemuda I dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 30 April 2 Mei 1926, oleh sebuah komite dengan susunan sebagai berikut.

Ketua : M. Tabrani

Wakil Ketua : Sumarto .

Sekretaris : Jamaludin

Bendahara : Suwarso

Pembantu : Bahder Johan, Sumarto, Yan Toule Soulehuwiy, dan Paul

Pinontuan, Hamami, dan Sanusi Pane

Tujuan kongres adalah untuk menanamkan semangat kerja sama antarperkumpulan pemuda untuk menjadi dasar persatuan Indonesia dalam arti yang lebih luas. Usaha menggalang persatuan dan kesatuan dalam Kongres Pemuda I ini belum terwujud, karena rasa kedaerahan masih kuat. Sementara itu para pelajar di Jakarta dan Bandung melihat adanya dua kepentingan yang bertentangan dalam penjajahan, yang mereka sebut sebagai antitese kolonial yang sangat merugikan pihak Indonesia. Antitese ini akan dihapus apabila penjajahan sudah lenyap. Untuk itu, maka para pelajar dari berbagai daerah pada bulan September 1926 mendirikan Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) di Jakarta. PPPI bertujuan memperjuangkan Indonesia merdeka.

Pada tahun 1928 alam politik di Indonesia sudah dipenuhi oleh jiwa persatuan. Rasa kebangsaan dan cita-cita Indonesia merdeka telah menggema di jiwa para pemuda Indonesia. Atas inisiatif PPPI, maka diadakan Kongres Pemuda II di Jakarta, yang dihadiri oleh utusan organisasi-organisasi pemuda dan berhasil diikrarkan sumpah yang dikenal dengan nama Sumpah Pemuda. Kongres Pemuda II diselenggarakan pada tanggal 27-28 Oktober 1928, dengan susunan Panitia Penyelenggara sebagai berikut.

Ketua : Sugondo Joyopuspito (dari PPPI).

Wakil Ketua : Joko Mursid (dari Jong Java).

Sekretaris : Muh. Yamin (dari Jong Sumatranen Bond)

Bendahara : Amir Syarifuddin ( dari Jong Batak Bond)

Anggota : Johan Mohammad (dari Jong Islamieten Bond), Senduk (dari

Jong Selebes), J. Leimena (dari Jong Ambon), Rohyani (dari Pemuda Kaum Betawi).

Maksud dan tujuan Kongres Pemuda II ialah :

a. Hendak melahirkan cita-cita perkumpulan Pemuda Indonesia.

b. Membicarakan masalah pergerakan Pemuda Indonesia.

c. Memperkuat perasaan kebangsaan dan memperteguh persatuan Indonesia.

Isi Sumpah Pemuda ialah:

Pertama : Kami putra dan putri Indonesia bertumpah darah satu, Tanah Indonesia.

Kedua : Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia.

Ketiga : Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan Bahasa Indonesia.

Pada Kongres tersebut dikumandangkan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya ciptaan Wage Rudolf Supratman, dan dikibarkan Bendera Merah Putih yang dipandang sebagai bendera pusaka bangsa Indonesia. Peristiwa Sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 merupakan salah satu puncak Pergerakan Nasional, maka sampai sekarang peristiwa bersejarah ini diperingati sebagai hari Sumpah Pemuda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUBUNGAN PERKEMBANGAN PAHAM-PAHAM BESAR; DEMOKRASI, LIBERALISME, SOSIALISME, NASIONALISME, PAN-ISLAMISME DENGAN GERAKAN NASIONALISME DI ASIA-AFRIKA

  PERKEMBANGAN PAHAM DEMOKRASI, LIBERALISME, SOSIALISME, NASIONALISME, DAN PAN ISLAMISME ·          Demokrasi Istilah “ demokrasi” beras...