A. Pengaruh
Revolusi Amerika
Revolusi Amerika
merupakan salah satu revolusi besar dunia yang berpengaruh terhadap umat
manusia. Di Eropa, Revolusi Amerika ini menjadi inspirasi terjadinya Revolusi
Perancis. Rakyat Perancis secara bersama-sama bersatu menyerang dan menguasai
penjara Bastille sebagai salah satu upaya menggulingkan kekuasaan Louis XVI yang
absokut. Revolusi Amerika ini juga mempengaruhi wilayah-wilayah lainnya di
dunia. Di Amerika Latin, pengaruh Revolusi Amerika mendorong negara-negara di kawasan
itu untuk melepaskan diri dari ikatan penjajahan, Revolusi Amerika mempunyai
pengaruh yang besar terhadap pelaksanaan hak asasi manusia dan pelaksanaan
pemerintahan demokrasi di dunia. Hal ini dikarenakan Reformasi Amerika
merupakan peperangan untuk mempertahankan kebebasan, kemerdekaan dan
penghormatan terhadap hak asasi manusia. Presiden Amerika Serikat ke-16 Abraham
Linconln dikenal sebagai tokoh yang memperjuangkan hak[1]hak asasi manusia. Ia
seorang Presiden Amerika Serikat yang menentang praktik perbudakan. Penghapusan
praktik perbudakan di Amerika Serikat membawa angin segar bagi pelaksanaan
hak-hak asasi manusia yang mengilhami lahirnya Pernyataan Hak-Hak Asasi Manusia
Sedunia pada 10 Desember 1948.
Sementara itu semangat
Reformasi Amerika mempengaruhi pergerakan nasional di Indonesia. Pengaruh
tersebut lebih bersifat pada paham-paham tentang hak bagi setiap bangsa untuk
memperoleh kemerdekaan dan kedaulatan. Munculnya golongan terpelajar dan
semakin luasnya hubungan antar bangsa, khususnya setelah dibukanya terusan
Suez, telah membuka kesadaran akan perlunya hak asasi manusia.
Kaum terpelajar
berkesimpulan bahwa untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia tidak
mungkin diperoleh dari tangan penjajah, melainkan harus diperhitungkan dengan
kekuatan sendiri. Anggapan ini diyakini betul oleh organisasi-organisasi
pergerakan nasional, seperti Indiche Partij, Perhimpunan Indonesia, dan PNI.
Indiche Partij dalam tujuan organisasinya menyatakan bahwahendak menumbuhkan
dan meningkatkan integrasi semua golongan untuk memajukan tanah air yang
dilandasi oleh jiwa nasional dan kehidupan rakyat yang merdeka. Sementara itu,
Perhimpunan Indonesia secara lebih tegas menuliskan tujuan yaitu untuk
memperoleh suatu pemerintahan untuk Indonesia. Hal ini dicapai tanpa meminta
pertolongan siapa pun, juga tidak bekerja sama dengan pemerintah Kolonial
Belanda.
Kemerdekaan Indonesia
akan dicapai dengan aksi bersama yang serentak oleh rakyat Indonesia. PNI
secara gambling menyatakan tujuannya “Indonesia Mereka”. Tujuan itu akan
dicapai dengan asas “percaya pada diri sendiri”.
B. Pengaruh
Revolusi Perancis
Revolusi Prancis telah
mengilhami perjuangan bangsa-bangsa trjajah di Asia-Afrika termasuk Indonesia.
Nasionalisme di Asia-Afrika, termasuk Indonesia muncul sebagai akibat dari
penindasan yang dilakukan oleh negara-negara imperialism Barat. Pelaksanaan
politik etis telah memberikan kesempatan pendidikan kepada penduduk bumi putera
walaupun dalam lingkup yang terbatas. Adanya pendidikan telah mendorong
munculnya golongan baru, yaitu golongan terpelajar yang menjadi pelopor
pergerakan nasional. Melalui pendidikan itu pula kaum terpelajar dapat mengikuti
perkembanngan pemikiran bangsa-bangsa Barat.
Mereka mempelajari berbagai
ide dan paham-paham baru yang berkembang di Eropa pada waktu itu, seperti
liberalism, demokrasi, dan nasionalisme. Dalam masa pergerakan nasional azas-azas
demokrasi seperti yang diperjuangkan oleh rakyat Prancis, di coba untuk
digerakkan oleh kaum bumi putera. Pada 20 September 1939 Gabungan Politik
Indonesia (GAPI) menyampaikan gagasannya yang dikenal dengan “manifestaasi
GAPI” yang isinya mengajak Indonesia dan Belanda untuk bekerja sama untuk
menghadapi bahaya fasisme. Kerja sama itu akan berhasil apabila rakyat
Indonesia diberikan suatu pemerintahan yang bertanggung jawab kepada parlemen
yang dipilih rakyat. namun, upaua GAPI ini hanya ditanggapi dengan pembentukan
Komisi Visman. Namun, komisi ini pun tidak mampu memberikan apa yang
diperjuagkan oleh GAPI sampai akhirnya Indonesia jatuh ke tangan Jepang.
C. Pengaruh
Revolusi Cina
Pengaruh revolusi Cina
terhadap bangsa Indonesia terlihat saat menghadapi penjajahan kolonial Belanda.
Gerakan nasionalis Cina dimana Dinasti Manchu memerintah di Cina sejak tahun
1644 sampai 1912. Dinasti dinasti ini dianggap menjadi dinasti asing oleh
bangsa Cina sendiri. Hal ini karena dinasti ini bukan keturunan bangsa Cina. Selain
adanya pengaruh barat yang ikut campur dalam urusan dalam negeri juga karena
dinasti tersebut membuat rakyat menjadi sengsara sehingga timbullah protes terhadap
pemerintah pada waktu itu. Munculnya gerakkan nasionalisme Cina diawali dengan
terjadinya pemberontakkan taiping dan selanjutnya disusul dengan pemberontakkan
Boxer. Gerakan ini selanjutnya berimbas kepada bangsa Indonesia dengan
munculnya gerakan kebangkinan nasional yang diawali dengan berdirinya Budi
Utomo.
D. Pengaruh
Revolusi Rusia
Revolusi yang terjadi di
Russia telah membawa perubahan besar terhadap ideology yang berkembang di
dunia.sejak saat itu komunis di Eropa dikendalikan oleh Rusia. Mereka terus
berusaha menyebarkan pahamnya. Akibatnya terjadi Persaingan dengan ideology
lain, yaitu dengan paham demokrasi liberal. Persaingan antar paham komunis
dengan paham demokrasi liberal menyebabkan terjadinya Perang Dingin.
Di Indonesia Reformasi di
Rusia terlah menyebabkan masuknya pengaruh Mexisme dan komunis di Indonesia.
Diawali denga pembentukan ISDV pengaruh Marxisme dan komunis mempengaruhi kaum
terpelajar. ISDV yang kemudian mengubah nama menjadi Partai Komunis Hindia dan
kemudian berubah menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI). PKI merupakan partai
yang bersikap radikal dengan enggan bekerjasama dengan pemerintah. Pada tahun
19626 PKI melakukan perlawanan terhadap pemerintah Hindia Belanda, tetapi upaya
ini gagal. PKI merupakan partai yang bersikap keras dan tidak segan-segan
berdemonstrasi dan melakukan terror terhadap rakyat yang dianggap tidak sejalan
dengan ideologinya. Ketika Indonesia merdeka, pada 18 September 1948 PKI
melancarkan pemberontakannya di Madiun namun berhasil ditumpas oleh TNI. Upaya
yang sama kemudia terulang kembali pada 30 September 1965 dengan adanya
peristiwa G-30-S/PKI.
E. Pengaruh
Revolusi Indonesia
Revolusi Nasional
Indonesia merupakan sebuah konflik bersenjata dan pertentangan diplomasi antara
pemerintah Republik Indonesia dengan Kerajaan Belanda yang berlangsung pada
tanggal 17 Agustus 1945 hingga 27 Desember 1949. Dalam konflik bersenjata ini,
pihak Kerajaan Belanda dibantu oleh pihak sekutu melalui bantuan dari tentara
Inggris.Revolusi Indonesia terjadi karena diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia
setelah kekalahan Jepang atas sekutu. Di pihak lain, Belanda yang pernah
berkuasa di Indonesia masih berkeinginan untuk menjajah wilayah Indonesia.
Keinginan Belanda tersebut kemudian menimbulkan agresi militer Belanda yang
pertama (1947) dan agresi militer Belanda yang kedua (1948).
Konflik bersejata antara
pemerintah Indonesia melawan Belanda dengan dukungan sekutu ini kemudian
berakhir setelah Indonesia mendapatkan pengakuan kedaulatan atau kemerdekaan
Indonesia dari Kerajaan Belanda pada tanggal 29 Desember 1949 melalui kesepakan
dalam Konferensi Meja Bundar yang dlaksanakan di Den Haag, Belanda.
Kemerdekaan merupakan jembatan emas
bagi bangsa Indonesia untuk melaksanakan pembangunan seutuhnya. Indonesia bebas
dan merdeka mengatur hidup bangsanya sendiri lepas dari ikatan bangsa kolonial.
Ditengah-tengah negara[1]negara
di dunia, Indonesia memiliki kedudukan sama dan sederajat.