JENIS DAN CIRI-CIRI MANUSIA MODERN
Berdasarkan
sebaran temuan fosil manusia purba, maka ahli berkesimpulan bahwa manusia
modern berasal dari Afrika, karena di wilayah tersebut banyak ditemukan tulang
belulang Homo Sapiens yang tertua. Dari Afrika, manusia Homo Sapiens kemudian
mengembara keluar dari Afrika, dan tersebar ke Asia, Eropa, Amerika dan
Australia.
Kesimpulan
tentang asal manusia modern di dunia, dan pengembaraannya keluar dari Afrika,
sejalan dengan teori yang dikembangkan oleh Stringer dan Brauer yakni Teori
Out of Afrika. Teori yang didukung dengan bukti-bukti genetika, linguistik
dan arkeologis ini menyatakan bahwa fosil yang ditemukan di dekat Sungai Omo,
Ethiopia (Afrika Timur) adalah fosil Homo Sapiens yang tertua, lebih tua dari
homo Neanderthalensis. Teori ini juga didukung data penelitian DNA
mitokondria (mtDNA), yakni sel tubuh yang berbentuk sebuah molekul kompleks
yang memberi gambaran sistem genetika dari satu generasi ke generasi
berikutnya.
Berdasarkan catatan DNA fosil yang
ditemukan, dan disesuaikan dengan fosil manusia sekarang, disimpulkan bahwa
genetika manusia atau genom 99,9% identik di seluruh dunia. Studi genetik ini,
selanjutnya juga berkesimpulan bahwa sumber gen mtDNA manusia modern adalah
Afrika. Menariknya ialah bahwa dari data DNA ini, ahli juga menyimpulkan tidak
ditemukan pencampuran mtDNA manusia modern dengan manusia pra modern di suatu
wilayah. Dengan kata lain, Homo Sapiens dari Afrika, menggantikan dan menghapus
populasi manusia sebelumnya (Homo Erectus, Homo Neanderthalensis) di wilayah
yang didatanginya.
Teori Out of Afrika ini berbeda dengan Toeri Multiregional Evolution Model yang dikemukakan oleh ahli Wolpoff, Thorne dan Wu. Mereka menyatakan bahwa manusia modern tidak hanya berasal dari Afrika, melainkan juga dari Eropa dan Asia sebagai hasil dari populasi manusia sebelumnya yang ada di wilayahnya. Teori ini juga sepakat bahwa Afrika adalah sumber kedatangan nenek moyang manusia, yang menyebar, tapi kemudian bercampur dengan manusia pra modern sebelumnya di satu wilayah, dan berkembang menurut ras masing-masing.
1. Persebaran Manusia Modern Di dunia
a.
Cro
Magnom
Fosil ini dikenal
pula dengan nama Homo Sapiens Cro-Magnonensis ditemukan di Eyzies-de-Tayac,
Dordogne, Perancis Selatan dengan sisa kepurbaan sekitar 40.000 tahun. Aspek
Cro-Magnon terkesan sangat modern. Tengkoraknya tinggi dengan atapnya
membundar, tonjolan tulang kening telah hilang, dahinya vertical, dan volume
otak mencapai 1.400 cc. bentuk muka datar tanpa ada penonjolan pada bagian
mulut, karena rahang dan gigi geliginya telah menyusut ukurannya.
Penemuan fosil Cro
Magnom telah menandai munculnya manusia dengan anatomi modern: Homo sapiens
sapiens, sebagai produk terakhir dari proses evolusi manusia, pada sekitar
40.000 tahun lalu. Pada masa ini, manusia modern muncul secara sporadik di
seluruh dunia, hingga mendiami Dunia Baru termasuk benua Australia dan Amerika.
Kemunculan Homo sapiens sapiens di muka bumi terkesan serempak, dengan aspek
fisik yang jauh berbeda dengan para pendahulunya, baik Homo erectus dari
Afrika, Asia, dan Eropa, maupun Homo neanderthalensis dari Eropa dan
Asia Tengah.
b.
Homo
Wajakensis
Fosil ini ditemukan
tahun 1889 di Wilayah Wajak Tulungagung di lembah Sungai Brantas, Jawa Timur,
Indonesia, oleh Van Riestchoten, fosil ini kemudian diteliti oleh Eugene
Dubois. Hasil penemuan berupa tulang paha, rahang atas dan bawah, tulang kering
dan fragmen tengkorak yang mempunyai volume sekitar 1.600 cc. Dalam penelitian
diperkirakan manusia purba jenis ini sudah dapat membuat peralatan yang terbuat
dari batu dan tulang. Serta sudah mengerti caranya untuk memasak. Dari segi fisik, ciri-ciri manusia purba Homo
Wajakensis, adalah :
-
memiliki
muka datar dan lebar
-
memiliki
hidung lebar dan bagian mulut menonjol
-
berat
badan sekitar 30 – 150 kg
-
tinggi
badan sekitar 130 -210 cm
-
Otaknya
lebih berkembang
Tengkorak Homo
Wajakensis memiliki banyak persamaan dengan tengkorak penduduk asli Aborogin di
Australia, sehingga E.Dubois memperkirakan bahwa Homo Wajakensis diketegorikan
manusia modern, yakni masuk dalam ras Australoide. Fosil Homo Wajakensis juga
memiliki kesamaan dengan manusia Niah di Sarawak (Malaysia) dan manusia Tabon
di Palawan (Filipina).
c.
Homo
Floresensis
Jenis manusia purba
ini ditemukan pada tahun 2004, ditemukan saat penggalian di Liang Bua, di Pulau
Flores oleh tim arkeolog gabungan yang terdiri dari Pusilitbang Arkeolog
Nasional, Indonesia dan Unikversity of New England. Pada saat ditemukan,
kerangka manusia purba ini belum membatu atau belum menjadi fosil. Penemuan
berupa kerangka manusia purba berjenis kelamin wanita dan beberapa kerangka
lainnya. Berikut ini ciri-ciri fisik manusia purba Homo
Floresiensis :
-
Kepala
dan badan memliki ukuran yang kecil
-
Ukuran
bentuk otak yang sangat kecil
-
Volume
otak 380 cc
-
Mempunyai
rahang yang menonjol atau berdahi sempit
-
Berat
badan sekitar 25 kg
-
Tinggi
badan diperkirakan sekitar 1,06 m
.
2.
Ras-ras
manusia yang yang berkembang di dunia
a. Ras Australoid
Ras
Austroloid merupakan ras manusia yang mendiami bagian selatan India, Sri Lanka,
beberapa kelompok di Asia Tenggara, Papua, kepulauan Melanesia dan Australia dengan ciri antara
lain, memiliki rambut keriting hitam, berkulit hitam serta banyak
mendiami bagian selatan India, Srilanka, Asia Tenggara, Papua, Kepulauan Melanesia, dan Australia juga nama sukunya
adalah Aborigin, Veddah dan Negrito. ciri-ciri ras australoid adalah :
-
Memiliki
warna kulit cokelat kehitaman.
-
Warna
mata gelap.
-
Rambut
bergelombang sampai keriting.
-
Memiliki
tulang alis menonjol.
-
Memiliki
rahang yang besar dan tebal.
-
Bentuk
muka dolichocephalic (lonjong atau oval)
b. Ras Mongoloid
Ras ini tersebar di Asia Timur,
Tanggara, Tengah, Ura dan Asia Timur Laut bahkan hingga ke wilayah Amerika
Utara dan Selatan. Ciri-ciri ras mongoloid adalah :
-
memiliki
rambut lurus berwarna hitam
-
kelopak
mata yang dimilikinya sipit
-
memiliki
bola mata berwarna kecoklatan
-
memiliki
sedikit bulu badan
-
memiliki
tubuh yang kecil
-
berkulit
putih cenderung kuning dan sawo matang
-
bentuk
wajah relatif rata
-
memiliki
hidung pesek
c. Ras Negroid
Ras Negroid merupakan ras manusia yang sebagian besar
menghuni benua Afrika serta turunannya banyak mendiami Amerika Utara, Amerika
Selatan, Eropa, dan Timur Tengah Ciri-ciri ras negroid adalah :
-
Memiliki
kulit hitam.
-
Rambut
keriting dan kasar.
-
Rongga
hidung luas dan bulat.
-
Tidak
memiliki bendungan atau sengau hidung.
-
Wajah
yang menonjol di bagian rahang dan mulut (prognathisme)
-
Bentuk
orbit mata persegi atau persegi panjang.
-
Memiliki
gigi besar dan kuat.
-
Bibir
tebal
d. Ras Kaukasoid
Ras Kaukasoid
merupakan ras manusia yang diperkirakan berasal dari pegunungan Kaukasus di
Eropa serta banyak mendiami bagian Eropa, Afrika Utara, Timur Tengah, Pakistan,
dan India Utara. Ciri-ciri ras kaukasoid
adalah :
-
Memiliki
kulit putih dan dermis paling sedikit dari ras lainnya (kecuali di India)
-
Hidung
mancung.
-
Memiliki
rambut berwarna cokelat hingga pirang.
-
Memiliki
mulut kecil.
-
Sudut
wajah antara 100° sampai 90°
-
Memiliki
wajah lonjong dan pirus.
-
kelopak
mata yang lurus
e. Ras khusus
Adalah ras yang tidak termasuk dalam kelompok ras-ras yang ada di atas. Kelompok ras ini tidak mengalami penyebaran yang luas karena hambatan berupa isolasi geografis. Mereka adalah orang Bushman (penduduk asli gurun Kalahari di Afrika Selatan), orang Weddoid (penduduk asli daerah pedalaman Sri Lanka), orang Ainu (penduduk asli Karafuro dan Hokaido i Jepang). Di Indonesia, orang Weddoid masih dapat ditemukan di wilayah pedalaman Sulawesi Selatan.
Perkembangan fosil
manusia purba ke manusia modern digambarkan dengan tahapan sebagai berikut :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar