Jenis dan Ciri-ciri Fisik dan Non Fisik Manusia Purba di
Dunia dan Indonesia
1.
Ardipithecus Ramidus
Fosil manusia purba ini ditemukan di Ethiopia, oleh
Yohannes Haile Selassie di tahun 1994 dan sering dipanggil “Ardi”. Bagian
tubuhnya yang ditemukan berjumlah 35 bagian, berupa tengkorak, gigi, tulang
panggul, tangan, dan kaki. Berdasarkan penemuan fosil Ardipithecus ramidus
memiliki ciri-ciri
-
tinggi sekitar 120 cm
-
berat rata-rata 50 kg
-
kapasitas otak kecil, antara 300 dan 350 cc.
-
Gigi seri dan taring besar
-
Otot kaki besar, tapi berjalan lebih tegak
2.
Australopithecus Africanus
Ditemukan oleh Raymond Dart di Tanjung Harapan (Bostwana),
pada tahun 1924. Setelah direkonstruksi ternyat kerangka seorang anak yang
berusia sekitar 5-6 tahun. Fosil ini di beri nama Australopithecus Africanus,
karena hampir mirip dengan penduduk asli Australia. Ciri-Ciri Australopithecus
Africanus, yaitu:
-
Memiliki tinggi ± 1,5 m
-
Volume otak 450-600 cc
-
Memiliki tubuh yang ramping
-
Bentuk kaki menunjukkan sudah berjalan tegak
-
Australopithecus jantan lebih besar dalam ukuran
tubuh 20-40% lebih tinggi, 30-40% lebih berat dari perempuan.
3.
Australopitecus Robustus
Ditemukan oleh J.T Robinson dan Robert Broom di Afrika
Selatan,yang memiliki badan tegap. Hidup antara 1,5 juta tahun yang lalu.
Tubuhnya mirip dengan Australopithecus Africanus. Ciri-ciri Australopithecus
Robustus, yaitu:
-
Gigi dan tulang rahang lebih kuat,
-
Berjalan dengan dua kaki,dan tegak seperti
manusia,
-
Badan lebih besar dan kekar,
-
wajahnya datar tidak memiliki kening,
-
memiliki tulang alis yang besar ,
-
Volume otak sekitar 525 cc
-
Umur sekitar 2,0-1,0 juta tahun,
4.
Australopitecus Afarensis
Fosil ini diperkirakan hidup sekitar 3,9 dan 3,3 juta
tahun yang lalu. ditemukan di wilayah Afrika Timur, yang ditemukan oleh Donald
Carl Johanson pada tahun 1974 di sekitar pulau Hadar, Ethiopia. Fosil ini
terkenal dengan dengan sebutan "Lucy". Ciri-ciri Australopitecus
Afarensis :
-
gigi taring besar dan lapisan email gigi yang
tebal
-
tinggi badan laki-laki sekitarr 151 cm dan
perempuan 105
-
tubuhnya ramping
-
tangan relatif Panjang
-
tulang jari membengkok dan ibu jarinya pendek.
5.
Australopithecus Boisei
Australopithecus Boisei hidup antara 2,1-1,1 juta
tahun yang lalu. Australopithecus Boisei cukup mirip dengan Australopithecus
robustus, tetapi wajahnya lebih besar. Fosil ini ditemukan di Omo, Ethiopia dan
Koobi Fora, Kenya serta di Tanzania Afrika Timur. Ciri-ciri Australopithecus
Boisei, yaitu:
-
Memiliki geraham yang besar yaitu berukuran 0,9
inci
-
Volume otak sekitar 410-530 cm3
-
muka lebar dan datar
-
bentuk kepala ada yang lonjong, bundar, dan
sedang
-
berhidung sedang dan memiliki mulut yang
menonjol
-
tinggi badan laki-laki sekitar 137 cm dan
perempuan 124 cm.
6.
Australopithecus Anamensis
Fosil pertama ditemukan di wilayah Kanapoi di Danau
Turkana timur oleh tim penelitian Universitas Harvard tahun 1965. Diperkirakan
manusia purba ini hidup sekitar 4,2 – 3,9 juta tahun yang lalu. Ciri-Ciri
Australipithecus Anamensis adalah:
-
memiliki gigi taring yang besar
-
lapisan email gaiginya tebal
-
tinggi badan laki-laki sekitar 151 cm dan
perempuan 105 cm.
7.
Meganthropus Palaeojavanicus
Jenis manusia purba dari golongan Australopitecus ini
adalah yang ditemukan di Indonesia. Meganthropus Palaeojavanicus (Manusia
Raksasa dari Pulau Jawa), ditemukan oleh peneliti Gustav Heinrich Ralph von
Koeningswald di Sangiran, Jawa Tengah pada 1941. Fosil itu dinamai
"mega" karena ukurannya besar berasal dari masa Pleistosen awal
(lapisan bawah). Berikut ciri-ciri Meganthropus:
-
Berbadan tegap
-
tonjolan tajam di belakang kepala
-
Bertulang pipi tebal
-
tonjolan kening yang mencolok
-
Tidak berdagu
-
Otot kunyah, gigi, dan rahang besar dan kuat
8.
Homo
Perubahan paling mendasar pada jenis manusia purba ini
adalah kemampuannya berjalan tegak. Fosil homo diyakini oleh para ahli sebagai
peralihan manusia purba ke manusia modern.
a.
Homo Rudolfensis
Para peneliti menemukan fosil manusia purba baru di
Koobi Fora Afrika Timur danau Rudolf di Kenya, yang diperkirakan berusia 2,4
juta tahun. Antropologi meyakini. Pada 1972, peneliti menemukan tengkorak
parsial di dekat Lake Turkana. Peneliti menemukan bahwa fosil ini menunjukkan
bentuk wajah yang tidak biasa yaitu berbentuk datar dan panjang. Hal inilah
yang membuat para ilmuwan mengkategorikannya sebagai spesies baru yang
dinamakan Homo rudolfensis.
b.
Homo Erectus (Ergaster)
Jenis manusia purba ini ditemukan di beberapa tempat
di dunia, antara lain di Afrika (disebut Himo Ergaster) Indonesia (Pithecantropus)
di Tiongkok, Cina (Sinantropus Pekinensis) dan di Eropa (Neanderthalensis). Di
Indonesia, Homo Erectus dtemukan di Ngandong, Sangiran dan Trinil, yang
dipelopori penggalian oleh Eugene Dubois. Fosil homo Erectus di Indonesia
dikenal dengan nama Pithecanthropus Erectus. Diperkirakan hidup di Indonesia
sejak satu sampai dua juta tahun yang lalu. Ciri-ciri fisik manusia purba Homo
Erectus :
-
Memiliki Volume otaknya sekitar 750 – 1350 cc.
-
Memiliki tinggi badan sekitar 165 – 180 cm.
-
Memiliki postur tubuh yang tegap.
-
Mempunyai gigi geraham yang besar dengan rahang
yang sangat kuat.
-
Mempunyai hidung yang tebal.
-
Memiliki tonjolan kening yang tebal dan
melintang di dahi.
-
Memiliki wajah menonjol ke depan serta dahinya
miring ke belakang.
-
Pada bagian belakang kepala terlihat menonjol
c.
Homo Habilis
Ditemukan oleh Louis Leaky di lembah olduvia,Tanzania
Utara dipantai timur Danau Turnaka, Kenya. Homo Habilis dari bahasa Latin yang
berarti “manusia yang pandai menggunakan tangannya” adalah sebuah spesies dari
genus Homo, yang hidup sekitar 2,5 juta sampai 1,8 juta tahun yang lalu . Ciri-ciri
Homo Habilis yaitu,
-
memiliki rahang dan geraham yang besar,
-
tidak memiliki dagu
-
tulang alis tebal
-
memiliki tengkorak yang panjang merendah
-
memiliki tubuh yang pendek dengan lengan yang
lebih panjang dari manusia modern
d.
Homo Soloensis
Jenis fosil ini dianggap setara dengan Homo
Neanderthalensis. Homo Soloensis ditemukan oleh sejarawan Oppenoort, Ter Harr,
dan G.H.R.Koenigswald di wilayah Ngandong, Blora, Sangiran dan Sambung Macan,
Sragen, Jawa Tengah, Indonesia pada tahun 1931-1933. Nama Pithecantropus
Soloensis, diberikan oleh Prof.Dr.Teuku Jakob setelah meneliti 14 jenis fosil
dari Ngandong di Lembah sungai Bengawan Solo. Homo Soloensis diperkirakan hidup
sekitar 900.000 sampai 300.000 tahun yang lalu Ciri-cirinya adalah :
-
Tengkoraknya lonjong, tebal dan massif
-
Hidung lebar dan rongga matanya sangat Panjang
-
Mempunyai gigi geraham yang besar dan rahang
yang kuat
-
Terdapat tonjolan pada kening tebal dan
melintang di sepanjang pelipis
-
Volume otak sekitar 1000-1300 cc
-
Berbadan tegap
-
Tinggi tubuh sekitar 165-180 cm.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar